Ocehan

Ngomongin Visi, Target dan Keluh Kesah Mahasiswa

Setiap manusia gue rasa udah punya jalan hidup beserta target masing-masing dalam hidupnya. Entah mereka yang berasal dari anak konglomerat yang sangat menginginkan jadi artis dan liburan keliling dunia, atau bahkan hanya anak seorang nelayan yang begitu mengharapkan ayahnya mendapatkan setidaknya seekor ikan sebagai lauk keluarganya makan di hari itu. Namanya sama, hanya saja porsinya berbeda, kebutuhannya berbeda. Jika memang begitu, benar bahwa manusia itu nafsunya amat tidak terbatas. Akan selalu ada masa dimana manusia menginginkan hal-hal yang aneh, ajaib, dan super konyol yang pengen diraih.

Ga munafik karena sejak dulu gue memang selalu mengartikan hidup ini sebagai sebuah pemberian. Bahwa tugas manusia disini bukan hanya sebatas makan, tidur, dan beribadah saja. Melainkan mampu menebarkan kebermanfaatan bagi makhluk lain –selain gue — dengan cara-cara yang sesuai perintah-Nya. Nah, Tidak usah jauh-jauh, yang gue maksud makhluk lain itu bisa jadi orang tua kita sendiri. Dengan membuatnya tersenyum bangga terhadap kita, sudah termasuk bukan?

Dari situlah gue suka bikin target apa-apa yang harus gue capai sepanjang hidup. Prinsip hidup gue ya setidaknya gue harus bisa selangkah, dua langkah, hingga langkah tak terhingga, untuk lebih maju dari sekeliling. Bahwa kita bernafas sekarang tidak hanya sekedar untuk bertahan hidup hari ini. Okay, gue ada yang juara olimpiade, ada pula yang menang MTQ Nasional, ada yang ikut pertukaran pelajar. Nah gue sering mikir disini, gue hebatnya apa dong? Pinter? Ga juga. Punya bakat seni? Ga juga, suara gue jelek, gambar ancur. Alim? Anda salah orang. Rajin? Apalagi ini, gue bahkan ga pernah belajar, kuliah pun sering TA.

Oleh karenanya, dengan bersolek diri dari sekarang gue bisa tau apa yang menjadi passion dan unggul disana. Betapa pentingnya menjadi visioner, karena gue rasa hidup di masa mendatang tidak ada yang pernah tahu akan bagaimana adanya. Setidaknya dengan membuat daftar target-target, gue bisa tahu jalan hidup gue sekarang mau dibawa kemana. Tidak sekedar mengikuti arus, apalagi lingkungan pergaulan yang gak bener.

FYI, gak semuanya juga target-target yang gue tulis di selembar kertas itu adalah penting loh. Manusia punya hobi dan minatnya masing-masing, mungkin benefit nya dikit, tapi ada kepuasan batin sendiri kalau targetnya sudah terpenuhi. Contohnya dulu banget gue pernah menargetkan untuk bisa menonton Theater JKT48 di FX Jakarta. Awalnya berasa ga mungkin, kalimantan ke jawa itu jauh, apalagi kalau jakarta. Eh ga disangka awal tahun 2014 kemaren kesampean kesana.

Baca Juga: JKT48 Theater, Pertama dan Terakhir

Masih tentang JKT48, gue juga pengen banget bisa handshake dan 2-shot sama membernya. Nah ini susah banget diatur jadwalnya karena ada event tertentu dan gue ga bisa selalu bolos kuliah hiks. Namun rupanya, awal juli kemaren JKT48 melakukan direct selling ke Surabaya. Ajaibnya, Surabaya menjadi kota pertama yang diadakan sesi handshake dan 2-shot. Haha. Alhamdulillah, ga harus jauh-jauh ke jakarta lagi kan.

Baca Juga: Direct Selling JKT48 Refrain Keliling2 Surabaya

Kalau yang di atas bersifat temporer, ada nih yang progresif. Semisal ngumpulin duit sampe jumlah tertentu dan duitnya digunakan buat ambil kursus bahasa asing. Ini juga sebagai langakh bersolek diri seiring perkembangan zaman bahwa akan banyak orang saling berinteraksi antar negara. Apalagi sebentar lagi akan berlaku Masyararakt Ekonomi Asean (MEA). Bersiap-siap aja kita kelelep kalau ga ada modal sama sekali dibanding dengan para pendatang non-pribumi nanti.

Satu lagi, target naikin IPK. Hiks. Mau cerita aja, kalau IP gue semester ini ancur parah. Baru aja semester satu target buat dapet IP 3,5++ gue coret karena berhasil. Sekarang kudu bikin target ulang biar IPK gue bisa terselamatkan. #SaveIPK

Mengenai penyebabnya, gue rasa ini karena pribadi gue sendiri yang males-malesan kuliah. Udeh tau kalau tugas bentar lagi dikumpulin lah ga gue kerjain juga. Dan baru H-2 dikerjain, padahal harus kalian tau kalau tugas mahasiswa arsitektur ini ga bakal selesai dalam sekejap. Kudu nyari wangsit berjam-jam, nuangin ide di kertas, nyari bahan, ngegerjaji, potong-potong jari tangan bahan, ngelem (ini beneran ngelem!), sesudahnya dibikin gambar kerjanya lagi, dan anti-klimaksnya presentasi. Woah! Ga lagi-lagi dah gue gini. Apa jadi mahasiswa kupu-kupu aja ya? Hmmm :|

Baca Juga: Suka Duka Jadi Mahasiswa Arsitektur

Sebenernya masih banyak target lagi, cuman gausah lah diceritain semuanya! Hehe. Target kalian apa aja nih? Progresnya sampe mana? Sudah pada keturutan belum ya? Semoga target kita-kita bisa secepatnya checked sukses gini ya!

Incoming search terms:

62 Comments

  • oh andrian

    benar banget mas,hidup nggak hanya makan tidur dan tentang kesenangan diri sendiri,tapi juga perlu untuk orang lain.

    aih ngomogin ipk,aku juga nggak pernah sesuai keinginan,tpi ya cukup memuaskan aja.

    targetku untuk saat ini membangun usaha bla bla bla masih suka jalan mundur hihihi semoga aja bisa jalan maju ,seperti halnya move on dari mantan *lah apaan ini

    bersyukur dengan keadaan sekarang aja mas hehehe *kultum diri sendiri

    • Muhammad Ridha Tantowi

      Bersyukur itu perlu dan maju itu harus mas andre. Hehe, nah mungkin kita udah usaha maksimal nih tapi hasilnya gitu2 aja, barangkali ada yg salah dengan caranya. Bisa jadi indikator “kerja keras” kita itu masih jauh standarnya dibanding YME lihat. Ane pernah ngalamin ini juga mass.. Coba terus sampe waktunya tiba nanti haha #KultumSore

  • Qorisme

    Salam kenal sebelumnya…
    terima kasih dah berkunjung ke blog saya.
    Ngomongin masalah target dan visi misi, saya mungkin memberikan beberapa thought yg bisa dipertimbangkan.
    Berikut saya rangkum beberapa poin.
    > Ketika kamu menyukai/menggemari sesuatu, be passionate not obsessive.
    > Pelajari 10 ilmu basic yg terdiri dari filsafat, psikologi, politik, budaya, komunikasi (salut sama tampilan blognya yg komunikatif), seni, musik, film, literatur, dan teologi. Meskipun saya udah selesai skripsi, saya ambil bidang tersebut di kampus yg bernama kehidupan.
    > Basic saya pendidikan Bahasa Inggris. Dan tentunya menguasai bahasa satu ini adalah nilai lebih dalam mempelajari apapun maupun berkomunikasi dengan orang asing.
    > Untuk masalah usaha dan mencari uang sendiri, saya rasa dengan kemampuan menulis yang mumpuni kenapa tidak mencoba ikut website project dot co dot id. Disana ada lapangan pekerjaan, paling tidak kamu bisa kirim tulisan ke majalah remaja atau media cetak.
    > Banyak lagi sih… karena saya inetnya dikampus, sekian dulu.
    > Jangan takut sama IPK rendah, takutlah bahwa study yang kamu pelajari gak memberi bekas apa-apa.

      • Qorisme

        Iya sama-sama, satu hal lagi yg paling penting. Kamu harus punya “notebook analog” yang mana disitu kamu menuliskan jurnal harian, progress kegiatan, dan ide-ide yang kamu tuliskan kesebuah kertas. Yakinlah, dalam 10 tahun kedepan ketika kamu melihat tulisan tanganmu menuliskan kegiatan yg sdah dilakukan akan memberi bekas dan kesan tersendiri. Blog memang penting, tetapi jurnal pribadi adalah sesuatu yg bisa kita pegang dan tidak memerlukan baterai untuk mengkaksesnya :D.

  • Fahri Prahira

    Sepemikiran dengan gue, Bahwa ada tujuaan atau prioritas lain dalam hidup selain bertingkah sewajarnya manusia yakni. Tidur, makan, ee, sekolah, kerja, nikah, punya anak dan menjalani masa tua sampai mati dengan berkah.

  • Ali

    well done dude, U got the mind of good youth n one of our country’s future. *lebayy haha
    oh ya, ngomong-ngomong soal visi, jangan lupa lho ada tujuan yang sangat dekat dan gak terkira-kira, yaitu MATI. So, mesti harus dipersiapkan juga tuh buat bekalnya. Klo dipikir-pikir sih apa iya ngerjain yang wajib-wajibnya aja cukup, wong khusuk aja susah pas sholat wajib *jleebbb_ke_diri_sendiri
    Moga bisa buat renungan kita khususnya diri gue sendiri

    • Muhammad Ridha Tantowi

      Asli beneran lebay di satu kalimat pertama. LOL. Nah itu! Gue sering lupa malahan kalo otu bro. Dan persiapan gue masih sangat minim. Yang wajib aja sering khilaf, Ya Allah :’)
      Amiiinn… Semoga kita bisa terus berbenah dan jadi lebih baik terus di masa yang akan datang.

  • Indra Sugiarto

    kalo untuk kedepannya ya mas, saya sudah punya visi dan misi yang sebagian kecil sudah terlaksana. Saya mau buktikan bahwa anak cupu seperti saya ini bisa sukses dan berguna..

    Biar saya bisa membahadiakan orang tersayang serta membantu orang yang selalu mencaci maki saya. Tanpa mereka saya gak ada apa-apanya.

    Yang penting keep spirit and Keep smile

  • turyono

    Jurusannya kerennn.. Bikinin aku desain rumah ya besok – besok bang? haha

    target ku yang belum tercapai sampai hari ini punya DSLR biar ngeblognya makin mantap.. Untuk yang lain Alhamdulillah sudah mulai banyak yang kesampaian …

  • Dwi Sugiarto

    Tetap semangat mas hidup memang tempatnya berkeluh kesah dan terus memasang target mas dengan begitu ada usaha untuk kearah itu masalah tercapai atau tidak itu soal lain

  • mawi wijna

    Menyenangkan sekali pas membaca ini karena menurutku dirimu termasuk anak muda yang bersemangat.
    Selama kamu punya semangat seperti ini, aku rasa semua hal yang kamu rencanakan akan baik-baik saja. Tanpa kamu sadari, sebenarnya eksistensimu dengan semangatmu ini turut mengubah orang-orang di sekitarmu ke arah yang lebih baik.

  • yanto cungkup

    ngomongin target buat saya sih nggak muluk muluk mas.
    cukup gini aja:
    mau makan direstoran, cukup uangnya
    mau tidur dihotel cukup uangnya
    mau beli mobil mewah cukup uangnya
    mau bikin rumah megah cukup uangnya

  • Reza Andrian

    Target gue saat ini adalah supaya bisa sesukses bokap. Seperti yang gue tulis di blog. Gue udah punya gambaran bagaimana ke depannya. Sekarang tinggal bagaimana caranya supaya gue mampu mencampai target tersebut.
    Apalagi nanti akan berlaku Masyarakat Ekonomi Asean. Kalau gak serius, bisa mampus gue (bahkan kita semua) ditelan bumi.
    Kalau cuman berandai-andai semua orang jelas bisa. Tapi kalau sekedar berandai-andai tanpa diiringi dengan aksi, buat apa? Yang Indonesia butuhkan saat ini adalah action!

  • Umami

    target apa ya? ketika ditanya target, banyak sekali yang bermunculan di kepala. apa kudu dicatet biar ntar ga ilang. soalnya target kalo engga di taro depan mata biasanya meleset. kalo udah meleset, gara-gara ga dicatet bener-bener, jadinya kita cara pembelaan untuk diri sendiri, untuk tidak menyalahkan diri. “ah, gapapa lah.” gitu biasanya yang muncul. sering memaafkan diri malah menurunkan motivasi.

    • Muhammad Ridha Tantowi

      Bener banget bro, kek di film 5cm kan, target itu kudu ditaruh persis 5cm di atas kening biar selalu inget. Tapi tetep kudu action, kalo ga ya seperti jalan di tempat, bagai pungguk merindukan bulan–”
      Nah itu juga kadang jadi penyakitgue tuh, suka nunda-nunda pekerjaan

  • Yoga Akbar Sholihin

    Hmm, emang gitu kok mahasiswa. Gue juga sering, malah H-1 baru mulai ngerjain. XD

    Wahaha, tapi kalo tugas arsitektur gue nggak tau. Itu mudah apa nggak. Susah, ya?

    Hmm, prosesnya masih cemen nih. Baru sedikit yang berhasil. Masih banyak banget target yang harus dicapai. Masih ada sisa beberapa bulan lagi sebelum 2015 usai. Semoga aja bisa tercapai.

  • diar nurhakim

    Topiknya menarik nih Mas.. Target akan menjadikan kita fokus, dan waktu akan terasa penting terus, jadi gak akan buang-buang waktu dengan percuma sebab ada targetan yang mau disukseskan.. hehehe.. Yah target saya progessnya belum sukses mas… hehehehehehehehehehehehehehehehe

  • om rame

    jadi inget masa-masa Lagi kuLiah, banyak dipikirin tentang target jangka panjang – jangka pendek. tapi diLakukan cuma berpikir aja, kaLo nggak pernah direaLisasikan, kapan target tersebut akan seLesai. efeknya cuma seneng-seneng sendiri aja, giLiran sudah LuLus baruLah mikirin masa depan, dan akhirnya cuma puas dengan status sebagai kuLi pabrik. kaLo di rumah, ya paLing cuma ngebLog

      • om rame

        sebeLum jadi kuLi pabrik, sempat jadi guru honorer. ditempatkan di peLosok dengan penghasiLan aLa kadarnya, Lebih dari 5 tahun bertahan tapi nggak ada perkembangan, maLah sering kaLah cepet (pengangkatan) sama guru-guru kemarin sore. seteLah usut punya usut ternyata harus pake faktor “x”, maka akhirnya saya banting stir kerja di pabrik. bahkan rekan seangkatan yang duLu masih tetap bertahan, tapi baru-baru ini maLah minggat jadi receptionist hoteL. nasibnya ngenes, mirip kayak kasus saya, 12 tahun statusnya masih honorer aja

        artinya, masa-masa keemasan saya ya apa yang saya raih pada saat ini. termasuk, paLing kaLo maLam saya nyambi ngeLesin (private) anak-anak jenjang SD/SMP di rumah. maka dinikmati dan disyukuri aja deh. semoga esok menghadirkan generasi-generasi yang tidak seperti saya.

        kuq jadi terbaLiknya ya, maLah saya yang curhat

        • Muhammad Ridha Tantowi

          Gapapa mas seneng malahan saya bisa jadi bahan sharing pengalaman. Memnag ya ams kesuksesan seseorang itu gaada yang pernah tahu kapan. Mas yang udah bertahan 5 tahun berlom jugaa diangkat2. Seddankan adik2 yang masih baru malah duluan. Jadi sedih bacanya
          Tapi bisa jadi kalau mas bertahan sedikit lagi, keajaiban itu bakal datang mas. Mungkin sih, tapi gatau ya heheh
          Jadi menurut mas kehidupanyg sekarang adalah masa keemasan? Apa gak mau berjuang buat dapet yang lebih2 lagi mas? *ngomporin nih* wkwkw
          Jadi intinya ini, syukuri aja ya mas tiap pemberian-Nya, amiinnn

          • om rame

            untuk bertahan, saya rasa sudah nggak sanggup. mengingat pada saat memang secara penghasaiLan seorang honorer sangat minim sekaLi, sedangkan secara financiaL biaya hidup makin membengkak, maka mau nggak mau saya harus banting setir. karena untuk mengikuti praktek-praktek “faktor x” sama sekaLi tidak tertarik. bahkan rekan seangkatan saya, yang pada saat itu masih bertahan maLah sekitar setengah tahun LaLu juga ikut meLarikan diri. berarti sudah sekitar 12 atau 13 tahun bLiau bertahan dengan ideaLisme kejujuran tanpa “faktor x”, tapi tetap nggak nemuin titik cerah

            menurut saya, ya iniLah masa keemasan saya. karena pada saat ini masih bisa mencukupi kebutuhan hidup, sisa biaya penghidupan sedikit demi sedikit di tabung. yang tadinya sebagai buruh pabrik, bersyukur baru-baru ini bisa ikut nimbrung memiLiki kantor sendiri bersama 4 teman Lainnya, waLaupun prosentase beLum sebesar mereka.
            biarpun saat ini kondisi job Lagi agak sepi tapi saya menikmati apa yang saya miLiki dan mensyukurinya

            semoga aja, cerita-cerita ini bisa dijadikan sebagai guru bagi kita semua. menuLarkan kebaikan-kebaikan untuk dipeLajari pengaLaman buruk yang pernah saya aLami, jangan sampai diaLami oLeh orang Lain. intinya, hati-hati daLam berencana dan Lebih hati-hati Lagi memutuskannya. dan keputusan tersebut agar segera direaLisasikan, karena percuma aja banyak rencana bagus tapi nggak pernah direaLisasikan

  • erickparamata

    Mencerahkan…
    Gue dulu paling males bikin daftar-daftar pencapaian, makanya kebanyakan terbengkalai, mulai dari wisuda yang gak capai target, gara-gara sibuk di kegiatan lain, akhirnya terlambat pula dapet kerjaan. Haha tapi inti dari semua itu gw bersyukur sih. Gue percaya moto “semua ada waktunya..” jadi sekarang udah bikin pencapaian kecil tiap minggunya, setidaknya mingguini harus bedalah dengan minggu depan. Hehe

Leave a Reply to Muhammad Ridha Tantowi Cancel reply

%d bloggers like this: