-
How To Live Like Swedes
Di Indonesia, Swedia terkenal dengan salah satu pemain sepakbola dunia, Ibrahimović. Selain itu, Swedia juga dikenal sebagai negara asal toko retail terbesar yang tersebar di berbagai belahan dunia, yakni IKEA. Belakangan, Swedia juga terkenal karena berada di jajaran teratas sebagai negara paling bahagia di seluruh dunia. Selain fakta-fakta tadi, ada satu lagi fakta yang cukup mendeskripsikan bagaimana orang-orang di sini menjalani hidup mereka. Selama hampir enam bulan tinggal di Swedia, saya mulai menyadari bahwa orang-orang lokal di sini cukup unik. Termasuk juga sistem yang mengatur kehidupan bermasyarakat mereka. Perbincangan saya dengan seorang teman berkebangsaan Swiss, sebut saja Emilia, menjadi titik awal observasi saya terhadap orang-orang di sini. Catch-up dibalut ‘Fika’…
-
Ways to be Heard and Seen
Saya pernah percaya bahwa menulis adalah cara yang paling baik untuk mengembangkan diri. Sebab, menulis membutuhkan proses berpikir yang logis, terstruktur, dan kritis, khususnya bagi mereka yang merasa kemampuan lisan mereka tidak begitu baik. Terlahir sebagai seorang pemalu, tidak banyak bicara, dan kecerdasan yang biasa-biasa saja membuat hidup saya tidak mulus dalam perjalanannya. Jika ditanya hal apa yang paling saya sesali dari kekurangan saya tadi, jawabannya adalah mengenai tidak dinaikkannya saya ke kelas 2 saat masih di bangku Sekolah Dasar. Ketidakmampuan saya membaca dan menulis disinyalir adalah biang keladinya. Beberapa tahun berlalu, saya berubah, dan versi terbaik yang bisa saya berikan adalah dengan belajar lebih giat. Di kelas 3, saya…
-
A Story of A Cup of Coffee, Biased Memory, and Logical Fallacy
Udara dingin dan gerimis yang sesekali turun tidak menghalangi saya dan beberapa teman lainnya untuk keluar dari V-Huset. Misi ini adalah untuk mendapatkan segelas kopi hangat dari vending machine yang tersedia di A-Huset, gedung sekolah Arsitektur yang lokasinya hanya terpisah oleh jalan setapak setelah V-Huset. Tidak butuh waktu lama, kedua tangan setengah beku saya sudah memegang papercup mungil yang terisi 3/4 kopi hangat di dalamnya. Walau tak bertahan lama, kehangatan sederhana ini masih saya nikmati sepenuhnya. Kebetulan, hari itu suhu masih belum bersahabat dengan musim semi yang seharusnya bisa lebih hangat. Setidaknya, bagi manusia beriklim tropis seperti saya, lima derajat celcius masih belum cukup layak disebut sebagai musim semi. “Bagaimana…
-
The Thing That Annoys Me Most in Sweden
Sejak pertama kali menginjakan kaki di Swedia, hal tidak mengenakan ini sudah berdampak ke saya. Awalnya, saya acuhkan saja, hingga beberapa waktu belakangan, rasanya kok semakin menjadi-jadi. Berdasarkan beberapa riset yang saya baca, Swedia adalah salah satu negara paling aman di dunia. Tapi kali ini saya tidak setuju. Utamanya untuk aspek yang beberapa bulan ke belakang cukup mengganggu jesegaruan saya. Sebab, gara-gara hal tidak mengenakan ini, beberapa aktivitas jadi terganggu. Hal yang paling berdampak menurut saya adalah hilangnya fokus. Padahal, fokus bagi seorang mahasiswa seperti saya adalah segalanya. Tanpa fokus, saya tidak akan bisa belajar, tanpa belajar saya tidak akan bisa lulus, dan efek domino lainnya. Semua bermula ketika saya…
-
Rekomendasi Tempat Menyendiri di Luar Negeri
Suara alarm tiba-tiba menyeruak di pagi buta, setidaknya bagi saya yang masih belum terbiasa dengan kehidupan musim dingin di sini. Rasanya, ingin sekali bersembunyi di bawah selimut dan kembali tidur. Tapi realitanya, saya harus bergegas bersiap karena ada jadwal kuliah pagi yang teramat pagi yakni pukul 08.00 waktu setempat. Dengan setengah sadar, saya membuka gorden yang menutupi jendela kamar. Benar saja, di luar masih gelap dan tidak ada penanda kalau matahari akan segera terbit. Hal baiknya, ternyata saat itu salju sedang turun dan menyulap semuanya menjadi putih. Satu tahun yang lalu, November 2022 Dahulu, situasinya kontras berbeda. Saya ingat betul bagaimana saya sering mengeluh betapa dahsyatnya matahari di ibukota Jakarta.…