
Agar Cerita Perjalanan yang Tanpa Batas Terus Abadi
Kalau dihitung-hitung, hampir setengah konten blog ini adalah mengenai cerita perjalanan hidup. Lewat blog ini, saya terus merasa tergugah untuk menceritakan pahit manis kehidupan lewat sebuah perjalanan. Karena dari perjalanan pula banyak nilai-nilai yang bisa saya pelajari dan terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ada perjalanan mengarungi sungai di desa, mendaki gunung, tur domestik ke luar pulau, konferensi ke Vietnam, kegiatan volunteering ke Malaysia, jalan-jalan singkat ke Singapore, hingga perjalanan terjauh saya ke Eropa untuk pertukaran pelajar turut berkontribusi dalam membangun blog ini. Sampai hari ini, total 17 negara, 10 provinsi, dan ratusan kota di seluruh dunia yang sudah saya kunjungi. Adapun moda transportasi yang saya gunakan didominasi oleh pesawat terbang.

Ketika masih bocah berseragam merah putih, saya tidak berani bermimpi bisa menginjak tempat di luar kota kelahiran saya. Muluk-muluk hanya ke ibukota yang berjarak 250 kilometer untuk sekadar mencicipi nikmatnya ayam goreng tepung ternama yang iklannya sering muncul di Televisi.
Dengan tujuan sesederhana ini, perjuangannya tidak segampang yang dipikirkan. Angkutan yang tersedia waktu itu hanya mobil colt jadul berkapasitas 12 orang namun dipaksa dijejali oleh 16 penumpang demi kejar setoran. Selain panas, aroma tidak mengenakan juga jadi teman selama kurang lebih 5 jam perjalanan.
“Ayo dihabisin makanannya, nanti di rumah engga ada, jangan minta-minta lagi ya kalo ga habis,” perintah ibu ketika melihat piring anak-anaknya masih penuh dengan nasi bersama saus tomat yang tidak beraturan letaknya.
Jika sedang tidak ada banyak uang, ibu biasanya membeli satu porsi untuk dimakan beberapa orang. Inilah konsekuensi punya 7 anak yang umurnya berdekatan. Ada yang dua tahun, tiga tahun, hingga yang terjauh hanya lima tahun jarak melahirkannya. Sebuah perjuangan orang tua untuk memberikan pengalaman berbeda untuk anak-anaknya.
Mengingat pengalaman-pengalaman dulu, ada rasa rindu, namun tentu saja tidak untuk diulang. Walau perjalanan sekarang tidak sesulit dan seterbatas dahulu, tapi rasanya seperti ada figur yang menghilang. Yup, orang-orang berharga yang disebut keluarga. Seiring berjalannya waktu, terlebih semenjak saya merantau, saya menjadi lebih mandiri dan terbiasa dengan kesendirian.

Ada rasa sedih ketika saya bisa melakukan perjalanan seru dan berkesan di masa sekarang namun tanpa keluarga. Padahal, kilas balik 15 tahun yang lalu, mereka lah yang selalu bersemangat untuk mengajak saya mencicipi serunya perjalanan, kulineran, ziarah, hingga beramai-ramai pergi ke pantai dengan mobil bak terbuka.
Serius wi?
Berhubung kami adalah keluarga besar dengan 7 anak dan 2 orang tua, maka jenis kendaraan inilah yang bisa menampung kami. Selain tidak usah takut kepanasan, sensasi naik mobil ini juga seru lho. Tapi kalau saatnya di jalan menanjak, wah semua orang bakal teriak ketakutan hehe. Atau jika tiba-tiba hujan turun, semuanya akan basah kuyup, kecuali yang berada di kursi depan yakni ibu, bapak, dan si bungsu.
Merencanakan Liburan Keluarga
Saya masih memegang mimpi untuk bisa mengajak keluarga saya, utama orang tua berlibur ke luar negeri. Tidak mudah memang, tapi sangat mungkin untuk diwujudkan. Dari mimpi yang besar tersebut, saya berusaha untuk membaginya ke mimpi-mimpi yang kecil. Misalnya saja pada Juli 2018 yang lalu, ibu dan adik perempuan saya sudah saya imbau untuk memiliki paspor.

Atau kakak laki-laki saya yang mulai giat belajar bahasa inggris lewat Youtube. Hal-hal dasar ini meskipun terlihat sepele tapi cukup mendekatkan target untuk segera bisa berlibur bersama. Tinggal menunggu tabungan cukup dan jatah cuti yang pas. Karena jujur saja, 12 tahun yang lalu adalah terakhir kalinya kami berlibur bersama dengan formasi lengkap.
Di samping dokumen prasyarat yang dibutuhkan seperti paspor, yang tidak kalah penting adalah persiapan menyoal itinerary atau rencana perjalanan. Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan di segala sektor, termasuk sektor transportasi. Selain karena faktor kurangnya infrastruktur, jaringan komunikasi juga turut membatasi mobilisasi masyarakat kala itu.
Alhamdulillah, sekarang sudah jauh berbeda dengan segala kemudahan yang dibawanya. Termasuk kemudahan pembelian tiket pesawat, tiket kereta hingga tiket bus di Traveloka sudah bukan rahasia lagi. Nah, baru-baru ini ada layanan seru lainnya yang mereka tawarkan yakni Traveloka Xperience.
Jadi Traveloka tidak hanya sebagai platform pembelian tiket transportasi dan hotel, tapi mereka juga menawarkan pengalaman-pengalaman seru yang akan melengkapi rencana perjalanan kita. Jika dirinci, Traveloka Xperience menyediakan berbagai macam pilihan aktivitas dan rekreasi, sebut saja seperti Domestic & International Attractions, Playgrounds, Domestic Tours, Beauty & Spa, hingga Movie Tickets.
Atraksi internasional ini akan membantu banyak dalam hal persiapan penyusunan itinerary rencana liburan keluarga. Karena Traveloka Xperience sendiri telah menyortir atraksi-atraksi menarik di tiap negaranya berdasarkan jenis atraksi, baik wisata buatan, alam, edukasi, dll. Jangkauannya juga luas, Traveloka Xperience tidak hanya mencakup aktivitas dna rekreasi di ASEAN tapi juga merambah ke Eropa dan Amerika, tentunya dengan harga yang kompetitif.

Berhubung keluarga saya ingin sekali merasakan indahnya pemandangan di musim gugur, maka Jepang adalah salah satu destinasi terbaik untuk ini. Lewat Traveloka Xperience, ada banyak wahana yang bisa dikunjungi dan beragam aktivitas seru. Dimulai dari taman bermain seperti Tokyo Disneyland, Universal Studios Japan, Tempat Pemandian Air Panas Arima Onsen Taiko-no-yu, hingga sensasi menggunakan Kimono lewat Kyoto Kimono Rental by Yumeyakata.

Dari beberapa aktivitas di atas, yang paling ditunggu tentu keseruan bermain bersama di Tokyo Disneyland. Di Traveloka Xperience, harga satu tiket masuk Tokyo Disneyland adalah Rp. 978.406. Harga ini jauh lebih murah ketimbang jika beli di tempat langsung, jadi selain mudah, selisih harganya bisa dimasukan untuk budget makan yang enak-enak ketika di Jepang. #XperienceSeru
Traveloka Xperience ini menurut saya sudah membuka gerbang menuju perjalanan yang tanpa batas. Dengan segala kenyamanan dan kemudahan bertransaksi di dalamnya, maka akan semakin banyak membuka peluang hadirnya cerita perjalanan menarik dan bermanfaat lainnya.
Manfaat Sebuah Perjalanan

Sebab bagi saya, perjalanan memberikan banyak pelajaran hidup. Di umur yang hampir seperempat abad ini, ada banyak sekali inspirasi hingga nilai-nilai hidup yang saya dapatkan sepulang dari sebuah perjalanan. Baik itu solo trip, atau perjalanan bersama teman dan rekan kerja. Dari berbagai benefit yang ada, saya merasa inspirasi lah yang mendominasi. Dari perjalanan, seringkali saya mendapatkan inspirasi-inspirasi yang tak ternilai harganya, baik untuk keperluan tugas kuliah, pekerjaan, ataupun untuk sekadar self-recharge.
Saya sadar bahwa tidak semua orang beruntung bisa memiliki cerita perjalanan gratis hingga ke benua biru. Namun saya percaya jika semua orang punya kesempatan yang sama entah bagaimanapun caranya. Dan barangkali Tuhan menitipkan tugas lain pada saya lewat sebuah cerita di blog ini. Agar orang lain terinspirasi, terus bekerja sepenuh hati, dan tidak pantang menyerah dalam mengejar mimpi.
Karena usaha keras tidak akan mengkhianati
Saya tidak akan terus hidup di dunia ini, namun kelak semoga cerita ini bisa terus abadi.


9 Comments
ibrahim
enaknya bisa jalan-jalan ke jepang ya mas, saya kapan la bisa hehehe, salam kenal ya
Muhammad Ridha Tantowi
Masih di bucket list Pak. Mohon doanyaa
BAIM
apapun yang bisa kita lakukan lakuin aja, yang penting perjalanan itu bermakna bagi kita dan hidup kita, salam kenal ya mas
Miqdad
Inspiring as always 🔥
Muhammad Ridha Tantowi
Thank you mik
Faris Mahardika
Motifnya bagus ya gan… Stay positif #pastiadajalan
yan
inspiratif data2nya
Muhammad Ridha Tantowi
Hahah usaha maksimal dongg
Maya Nur Amalia
Inspiring as always!