Opini

Belajar Cara Belajar dari JKT48

Sejak duduk di bangku perkuliahan, saya sering kali menjadikan JKT48 sebagai kiblat menjalani kehidupan. To be frank, saya bukan fans fanatik. Partisipasi saya tidak lebih sebagai pendengar produk musik mereka secara Online dan sesekali menonton konser offlline kalau waktunya sedang memungkinan. Kendati demikian, banyak yang beranggapan, kesukaan saya sama idol group ini dikarenakan member-nya yang cantik-cantik. Padahal kenyataannya, bukan itu. Lalu ada juga yang berasumsi mungkin karena lagu-lagu JKT48 yang kebanyakan berisikan pesan yang menginspirasi? Ada benarnya, tapi tidak seratus persen dikarenakan alasan ini.

Suatu ketika saya diamanahi menjadi pemimpin sebuah organisasi tingkat universitas, saya merasa mau tidak mau, saya harus setingkat lebih baik dalam hal apapun dibandingkan dengan mahasiswa yang akan saya bimbing nantinya. Saya inget bagaimana payahnya saya sebagai seorang manusia ketika mengontrol diri saya sendiri, dan jika ini masih kejadian, lalu peran saya sebagai pemimpin tidak akan ada gunanya, karena orang-orang tidak akan mendapatkan benefit apapun dari kehadiran saya. Sejak saat itu, saya mulai menyelam ke JKT48 sebagai sebuah entitas, bahkan beberapa hal ada yang saya adopsi, sistem kerja, reward dan punishment, hingga tentang bagaimana mereka mengembangkan talent mereka (aka JKT48 member).

Yang membawa saya ke ingatan masa lalu ini adalah sebuah tontonan JKT48 lusa kemarin yang bertajuk “Host Sweet Host.” Di event ini, member JKT48 yang dianggap memiliki kemampuan public speaking yang bagus harus unjuk gigi di depan penonton sejagad raya. Mulai dari member senior sampai member yang umurnya masih sangat muda yang sepak terjangnya di JKT48 baru berkisar 1-2 tahun.

Yang mencuri perhatian saya adalah bagaimana hampir kesemua member ini mampu membawakan materi dengan baik. Mungkin bagi yang sudah senior seperti Olla, kemampuannya berbicara dan menguasai panggung sudah tidak perlu diragukan lagi. Tapi untuk member baru seperti Cathy, Anin, Delyn, Nachia, Nala dll misalnya, mereka patut diacungi jempol.

Poin utamanya yang saya highlight di sini adalah mengenai proses development mereka, mengenai lucu atau tidaknya, adalah bonus, pun lucunya di sini sangatlah relatif ke masing-masing individu.

Bagaimana mereka bisa sekeren ini?

Tentu dengan berlatih. Bahkan Olla cerita kalau dia sudah mempersiapkan materinya sejak bertahun-tahun yang lalu yang ide-idenya telah bersarang di catatannya namun tak kunjung bisa dieksekusi karena tidak ada medianya.

Sepanjang saya menjalani hidup, banyak aspek di JKT48 yang telah menjadi inspirasi, terlepas dari banyak-nya gimmick, dengan konsep bertumbuh bersama fans ini, JKT48 sering menyadarkan saya betapa banyaknya nilai-nilai kehidupan yang bisa dipetik.

Contoh sederhana dari event Host Sweet Host kemarin, setiap member diwajibkan untuk melalukan “Open Mic” selama empat menit secara solo. Saya bisa bayangin betapa nerve wrecking-nya momen ini, khususnya bagi member-member baru, di mana semua mata dan spotlight tertuju hanya kepada satu orang member.

Kita hidup seolah sudah didikte untuk menjadi sempurna, tanpa membuat kesalahan apapun. Tapi ini mustahil, sebab tidak ada yang benar-benar bisa sempurna. Di sini lah saya salut akan keberanian para member untuk mencoba, tentu dengan persiapan yang cukup sebelum tampil di depan para fans.

Ketika menonton mereka Open Mic, jujur, saya sangat kagum. Saya kagum betapa mereka bisa melawan ketakutan mereka, ngehapalin naskah, kata demi kata, di tengah gempuran produksi adrenalin yang tinggi lalu bertarung dengan ekspektasi tinggi dari orang-orang. Rahasia dapurnya, saya rasa semua orang juga paham di mana sebelum tampil, mereka harus berlatih, diberi masukan, improve, dan diulang lagi. Hingga setelah selesai tampil pun, mereka mau tidak mau harus siap untuk menerima kritikan apapun setelahnya jika ingin selangkah lebih baik lagi di percobaan berikutnya.

Seringkali, sebagai manusia, saya lupa kalau kita terlahir memang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Kita harus belajar merangkak dulu sebelum bisa berdiri, kita harus belajar berdiri dulu sebelum bisa berjalan, dan tentunya harus bisa berjalan dengan baik dulu sebelum mampu berlari. Konsep sederhana tentang belajar ini yang sering kali membuat kita lupa kalau kita harus memulai sesuatu dari hal kecil dulu, satu per satu.
One step at a time.

Mungkin ada beberapa dari kita yang merasa selalu gagal ketika belajar sesuatu. Ada yang merasa kalau mereka memang tidak memiliki bakat. Ada yang merasa sia-sia karena merasa belajarnya tidak akan ada gunanya. Ada juga yang merasa sudah gagal, walau belum berbuat apapun, karena merasa tidak memiliki privilege.

Well, every now and then, saya juga berada di posisi itu. Ketika saya coba evaluasi cara belajar saya, salah satu sumber kekacauannya adalah ketakutan saya dengan latihan, praktik, dan menerima feedback! Di kepala saya, ketika latihan, banyak sekali pikiran-pikiran sesat yang kemudian bersarang dan menghantui.

“Gimana kalau saya gabisa? Gimana kalau saya ga bener-bener ngerti materinya? Gimana kalau pada akhirnya saya gabisa dan bikin saya panik lalu ngehancurin segalanya?”

Saya teramat sering melindungi diri saya sendiri, niatnya bagus agar kepercayaan diri saya bisa tetap saya conserve, tapi rupanya, this is an ego trap not a self-confidence, inilah yang ngehalangin saya buat moving forward. Sebab kita gak tahu apa yang kita bisa dan gak bisa kalau kita gak berusaha buat menguji apa yang sudah kita pelajari. Thus, we have to test ourself!

Inilah salah satu konsep menarik dari JKT48 yang mungkin gak ditemukan di grup lain yang para member-nya sudah sangat matang dan terpoles mendekati sempurna dalam berbagai aspek.

Tidak ada yang benar-benar instan di dunia ini, semuanya butuh usaha dan proses. Pun semua orang, generasi lama maupun generasi baru, punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan menjadi lebih baik.

When you feel like giving up, it’s okay to step back, it doesn’t mean you’ve failed, just try again.

If you’re given an opportunity, take it, you never know what might happen, one thing for sure, you will learn something.

Start small.

Leave a Reply

%d bloggers like this: