Kalau Gagal Jadi Mahasiwa, Lantas Harus Ngapain?
Hari ini, selasa 28 Juni 2016 menjadi hari yang menentukan nasib ratusan ribu pelajar SMA yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tepatnya sebanyak 721.314 siswa (data Harian Kompas) akan memperebutkan kursi PTN yang hanya berjumlah 98.296 buah di total 78 PTN di seluruh Indonesia. Persis seperti yang gue alamin dua tahun lalu. Ketika perjuangan belajar selama berbulan-bulan dipertaruhkan di satu hari saja. Berbeda layaknya di SMA yang kalau nilai ujiannya jelek masih bisa diremidi. SBMPTN adalah ujian seleksi, siapa yang lemah, dia akan kalah.
Bersyukurlah bagi kalian yang kemarin sudah lulus masuk PTN lewat jalur SNMPTN. Sebab berjuang di jalur SBMPTN tidaklah gampang. Dimana mayoritas soal-soal di SBMPTN sangatlah berbeda dengan apa yang dipelajari sewaktu SMA. Makanya, di SBMPTN bisa kelihatan mana siswa yang benar-benar paham konsep dengan siswa yang hanya hapal rumus. Atau lebih buruk, siswa yang hanya mengandalkan contekan. Hehe.
Gue ngerasain sendiri, tiga tahun yang lalu ketika ikut SBMPTN pertama gue bela-belain ikut bimbingan belajar. Sampai ngekos pula di luar kota. Belajar hampir setiap hari, diselingi makan, ibadah, dan sedikit jalan-jalan. Tapi ujung-ujungnya, gue ga juga berhasil lulus SBMPTN. Sedangkan teman-teman gue yang notabene rankingnya di bawah dan ga pake bimbel segala bisa masuk PTN. Lagi-lagi, ini rahasia Allah. Entah guenya yang ngarep terlalu tinggi dengan usaha rendah atau DIA sendiri sedang menyiakan tempat yang lebih baik buat gue.
Yang pada akhirnya berujung pada satu keputusan untuk nganggur (kerennya sih rehat) salama satu tahun dan akan mencoba lagi tahun depan, Yap. Sebuah keputusan yang sulit yang gue bikin setelah berkali-kali ditolak PTN dan teman-temannya. Mimpi-mimpi indah dulu saat kelas 3 SMA tentang bayang-bayang keseruan jadi mahasiswa pun sirna seketika. Rasanya sakit men. Sampe berhari-hari gue ga napsu makan, nyuekin orang sekitar dan sampai-sampai inisiatif buat bunuh diri. Like nobody loves me. Wkwk gak ini lebay.
Baca Juga: Usaha Keras Tidak Akan Mengkhianati
Selang seminggu setelah ngambil keputusan, gue kembali normal. Ga ada lagi galau-galauan karena gagal masuk PTN. Gue mulai sadar kalau kehidupan ga bisa selalu mulus. Kalau dulu gue bisa terus-terusan ranking 1 waktu SMA. Itu pun ga ngejamin gue bisa keterima masuk PTN. Terlebih, kehidupan bukan hanya tentang PTN saja, banyak jalan yang inshaAllah bisa menghantarkan kita ke mimpi-mimpi kita yang sempat tertunda itu.
Jaga-jaga barangkali ada yang nasibnya sama kayak gue. Mungkin bisa mencoba beberapa hal baru di bawah ini sembari menunggu seleksi SBMPTN tahun depan. Gue yang awalnya udah orang gapunya mimpi, akhirnya bisa kembali senyum karena dunia ga sesempit rumah atau sekolah saja. Yuk Simak!
1.Coba Lirik PTS Bonafide
Bagi kalian yang masih kekeuh mau jadi mahasiswa bisa mencoba pilihan ini. Selain PTN, PTS kualitasnya juga tidak kalah lho. Ada banyak rekomendasi PTS berkualitas misalnya Universitas Trisakti, Binus, Gunadarma, UPH, UMM, atau UMY. Tinggal kesanggupan biaya aja sih. Soalnya ga dipungkirin kalau biaya kuliah di PTS sedikit lebih mahal ketimbang di PTN.
Temen-temen gue sendiri banyak juga yang gagal masuk PTN, dan ujung-ujungnya masuk PTS. “Kok lu ga masuk PTS juga?” Hm, gatau ya. Entah karena komitmen, stigma positif akan PTN, sama sifat keras kepala gue juga, gue bisa jadi ngebet banget pengen masuk PTN aja. Terlebih, saat itu keadaan ekonomi keluarga gue juga lagi payah. PTS ini juga bisa dijadikan opsi lain, jaga-jaga kalau memang Allah belum mengijinkan kita lulus SBMPTN tahun depannya, sedangkan kalian sudah dituntut orang tua untuk kuliah. Kalo gue dulu pilihnya Gunadarma, tapi Alhamdulillah gajadi. Hehe
Baca Juga: Arsitektur VS Fakultas Kedokteran
2. Kerja Sambilan
Sambil menunggu setahun, tidak ada salahnya kalian coba kerja juga. Apalagi sekarang ini tidak sedikit tenaga lulusan SMA/Sederajat yang direkrut. Temen-temen gue dulu yang belum kuliah pada milih kerja. Ada yang kerja di Bank, PT.Adaro Indonesia, Buka Toko, sampe ada yang freelancer sesuai kemampuannya. Daripada bosen karena kebanyakan nganggur mending kerja bisa ngasilin duit. Hehe. Kalo gue dulu milih kerja freelance aja, sambil ngurusin blog buat main google adsense. Lumayan, outputnya dollar men bukan rupiah lagi.
3. Belajar di Kampung Inggris, Pare
Gue bisa bilang, inilah masa dimana gue dapet turning point hidup gue. Tempat ini menjadi saksi gue dalam menjalani hidup sebagai mantan calon mahasiswa yang telah gagal SNMPTN, SBMPTN, SENYUM UNLAM, SIMAK UI, STAN, STIS, MANDIRI UNAIR, dan teman-temannya. Dulu, tepat setelah membuat keputusan mengulang SBMPTN, gue berangkat seorang diri ke kampung inggris pare. Tanpa teman, tanpa kenalan. Bener-bener ngeberaniin diri berbekal nekat.
Gue ngehabisin waktu hampir delapan bulan disana. Ada banyak banget yang gue dapet dari sana. Mulai dari belajar IELTS, TOEFL 500++, speaking yang OK, teman-teman hebat dari seuluruh Indonesia, sampai pengalaman-pengalaman luar biasa lain yang jujur gabisa disebutin satu persatu karena saking banyaknya. Kalau mau tahu lebih lengkap bisa baca ulasan gue tentang kampung inggris pare disini dan pengalaman hidup gue selama di kampung inggris disini.
Selama delapan bulan itu juga, gue jadi kenal banyak orang, dapet jalan-jalan gratis, sampai dibantuin belajar. Gue masih inget, namanya El, Alumni Arsitektur ITB yang sedikit banyak juga memotivasi gue buat terus belajar keras. Yang ternyata dulunya dia juga senasib sama gue. Keluar dari Arsitektur Unhas demi ITB. Dari sini, gue sadar bahwa perjuangan itu pasti, dan usaha keras tidak akan mengkhianati. Terbukti, akhirnya dia bisa lolos ITB berkat kegigihannya.
Baca Juga: Tak Sampai 24 Jam (Cerita Tentang Pare)
Gue banyak dibantu orang-orang disana. Karena memang kampung inggris ini diperuntukan buat belajar, jadi orang-orang yang datang kesana pun pasti punya semangat belajar yang luar biasa. Makanya gak heran kalau pagi-pagi buta sekitar pukul 2 sudah ada yang bangun untuk sekedar menghapal tenses, mengingat vocabulary, atapun sholat malam.
Oh ya, di pare juga ada bimbingan belajar Ganesha Operation khusus SBMPTN. Jadi kalau mau sekalian persiapan SBMPTN juga bisa, biar maknyus. Pengalaman gue dulu kursus bahasa inggris dibarengi sama bimbel disini sangat membantu. Tempatnya juga nyaman abis buat belajar.
4. Kejar Beasiswa Perguruan Tinggi Luar Negeri
Berbekal informasi dari temen-temen pare juga gue dapat banyak pengalaman seputar perguruan luar negeri. Kalian yang mungkin tertarik untuk melanjutkan kuliah S1 ke luar negeri bisa dipersiapkan sesuatunya dari sekarang. Sepengalama gue dulu, ada banyak beasiswa ke luar negeri. Tinggal kitanya yang mau berusaha atau tidak.
Monbukagakusho/MEXT: Gue pernah ikut ini dua kali tapi kedua-duanya gagal saat seleksi tertulis, biasanya dilaksanakan bulan Maret-April tiap tahunnya. Syaratnya, nilai Ujian Nasional haruslah di atas 80. Sisanya, seleksi tulis perlu persiapan bahasa inggris dan materi yang matang. Soalnya soalnya diberikan dalam bahasa inggris dan kalaau tidak salah dulu kesemuanya adalah soal essay. Tidak ada pilihan ganda.
Indian Council for Cultural Relations (ICCR): Ini merupakan beasiswa untuk jenjang S1 dan S2 ke india oleh Pemerintah India. Gue gagal saat tes wawancara, beruntungnya temen seperjuangan gue lolos dan sekarang masih menempuh studinya di India. Beasiswa ini biasanya dibuka bulan Desember-Januari. Yang perlu dipersiapkan hanya paspor dan kelengkapan pelamar beasiswa pada umumnya seperti Motivation Letter, Study Plan, TOEFL minimum 500.
Korean Government Scholarship Program (KGSP): Beasiswa oleh Pemerintah Korea Selatan ini sangat menggiurkan lho. Gue aja ngiler, karena termasuk full-scholarhsip gitu. Tapi sayangnya, dulu kuotanya hanya 2 orang setiap tahunnya. Jadi bersiap-siaplah bersaing ketat dengan pelamar lain. Gue pernah juga apply KGSP, tapi gabisa datang saat tes wawancaranya karena suatu hal, bisa dibaca disini tentang pengalaman beasiswa KGSP gue. Pendaftaran biasanya dimulai September-Oktober setiap tahun berbarengan dengan program S2.
Baca Juga: Pengumuman Interview Beasiswa KGSP 2014
Chinese Government Scholarship (CGS): Beasiswa dari Pemerintah Tiongkok ini juga cukup menjanjikan. Selain bebas uang kuliah, grantee juga diberikan uang akomodasi. Gue sempet tertarik dan menyiapkan semua berkasnya. Study plan, motivation letter, booklet juga sudah diisi, pun medical check up form, dan dikirim ke kedubes Tiongkok di Jakarta. Namun rupanya Allah berkata lain, gue lagi-lagi ga lolos. Belum rejeki. Ohya, beasiswa ini biasanya dibuka mulai bulan Januari-Maret. Jadi tunggu aja.
Turkiye Burslari Scholarship: Pendaftaran biasanya dibuka bulan Februari-Maret tiap tahunnya. Sudah banyak pelajar Indonesia yang kuliah di Turki dengan beasiswa ini lho. “Trus lu keterima ga?” Ya kali kalau keterima ngapain sekarang gue kuliah di ITS. Wkwk. Tahapannya hanya ada dua yakni seleksi dokumen dan wawancara. Jika kalian lolos seleksi dokumen, kalian akan diundang ke Jakarta. Tinggal siapin jawaban terbaik buat memikat interviewernya.
5. Coba Sesuatu Hal Baru
Beda kepala, beda pemikiran, beda mimpi. Gue rasa setiap individu pasti punya hasrat yang terpendam dalam hidupnya. Salah satunya gue yang sejak SMA punya 100 mimpi yang harus dituntaskan. Namun tentu ga semuanya bisa dilakukan. Nah, momen nganggur ini bisa kalian manfaatkan untuk merealisasikan mimpi-mimpi kalian tersebut.
Pengen jalan-jalan ke luar negeri? Naik Gunung? Pengen punya buku sendiri? Atau apapun yang bikin kalian nyaman maka lakukanlah. Gue sendiri lebih banyak melakukan apa-apa yang sebelumnya sulit dilakukan pas sekolah, misal ngebolang (jalan-jalan), kursus bahasa asing, dan nyalurin hobi melukis. Worth it lah, yang penting produktivitasnya tetap dijaga! :cheers:
Baca Juga: Perjalanan 7 Tahun Menjadi Blogger | Mendadak Kangen #1
KESIMPULAN
Intinya, gue pernah ngelewatin masa-masa ditolak seperti yang gue sebutin di atas. Sebab jalan hidup ga bisa semulus pahanya member JKT48. Akan selalu ada pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun, baik di mata kita, belum tentu baik di mata Allah SWT. Satu tahun gue nganggur produktif, satu tahun itu pula gue belajar banyak tentang kesederhanaan, kegigihan, dan menalaah bagaimana kerja keras orang lain selama di kampung inggris. Bahagia rasanya bisa mengenal orang-orang hebat dulu, sekarang sudah bisa mengeyam pendidikan di luar negeri, sudah bisa memiliki hidup yang layak.
Sedih? Boleh, tapi jangan terus-terusan. Cobalah buka lagi pandangan bahwa ini bukan segalanya. Percayalah, akan ada banyak jalan menuju Roma.
28 Comments
Alris
Kalau saya dilahirkan lagi, jadi muda lagi, saya akan memilih jadi usahawan kalau tak dieterima di PT. Menuntut ilmu bisa kapan saja.
Muhammad Ridha Tantowi
Hehe iya mas, kalau sudah yakin dengan pilihannya buat berwirausaha sih ga masalah. Apalagi didukung penuh sama orang tua.
ali
Mantepp (y)
Inspiring ini bro
Muhammad Ridha Tantowi
Ciye yang ngerasain gagal juga ahahha
nurhayanatdd
selamat malam kak..
maaf sebelumnya kak.. saya pengen curhat dikit.. saya juga mengalami hal yg sama dg kakak.. gagal snmptn.. gagal sbmptn.. gagal tes sekolah kedinasan.. hingga akhirnya saya memutuskan untuk break tahun ini dan belajar ke kampung inggris.. tapi saya masih ragu untuk belajarnya di kursus yg mana kak.. kalau boleh.. saya ingin minta id line kakak untuk nanya” ttg kampung inggris..
hehe
Muhammad Ridha Tantowi
Boleh dek id nya sama kaya blog ini. Semangat!
Eka Sastrawan
ada paha-pahanya ni mas…
jadi ke ingat ayam goreng…
hehehehe….
kampung pare sering saya dengar mas, tapi karena jauh dari sana jadinya ga bisa main dah…
Muhammad Ridha Tantowi
wkwk jeli banget mas kalo masalah paha ayam,
coba sekali-kali main kesana mas, dijamin seru hehe
Afiyatul Dawaiyah
kak saya mau curhat
saya saat ini juga mengalami gagal jadi maba ditolak ptn lebih dari 7 kali .
bingung kak mau tahun depan apa cari pts ya,?
Muhammad Ridha Tantowi
Pikirin dulu dek, kalo memang mimpi kamu disitu gada salahnya coba lagi setahun. Tapi klo dr org tua gaboleh atau masih minat di tempat lain monggo.
diana
kak bagi tips belajar dan lolos SBMPTN dong Saya gagal masuk Arsitektur ITS dan sempet kecewa berat hehe, sekarang malah belok ke diploma sipil ITS
rencana mau ikut sbm lagi tahun depan buat ngejar cita-cita jadi arsitek ehehe:) terima kasih kak
Bagus
Assalamualaikum kak, saya sekarang sedang mengalami seperti kakak di atas, saya juga gagal smbptn tahun ini. Saya mau tanya kak, kan sekarang saya nganggur, kerja freelance itu gmana ya kak? Seperti apa bentuknya? Mohon pencerahannya, biar tahun ini bisa bermanfaat juga sambil nunggu tahun depan. Makasih kak, ditunggu responnya. (y). Oh iya, minta line atau bbm nya kak, mau tanya2 juga tentang jurusan arsitektur.
Muhammad Ridha Tantowi
Waalaikumsalam, bisa line aja dek id nya sama kaya alamat blog ini
anindya
Wah makasih postingan kk bermanfaat sekali. Sy juga mengalami hal yg sama huhuhu. Dan dg tekad bulat sy pergi ke pare buat bljr b.ing. sy saat ini sdg bljr grammar. Dan tertarik utk bljr persiapan sbmptn jg disini. Adakah rekomendasi lembaga yg bagus? ?
Muhammad Ridha Tantowi
Karena cerita ini udah lama banget, jadi mungkin kalo saya usul udah ga relavan dengan yg sekarang. Tapi dulu saya di ganesha operation di sana dek. Soalnya cuman itu lembaga kursus yang ada dan deket hehe
update informasi
kalau gagal jadi mahsiswa , ngeblog aja berbagi tulisan yang bermanfaat . kalau sukses ajak teman-teman yg lain juga , haha
sipemalas
best > hidup ga bisa semulus pahanya member JKT48 , haha
ana
Kk aku gagal PTN tahun ini mandiri maupun SBMPTN dan SNMPTN gagal apa perlu aku ngangur 1 tahun buat bimbel buat persiapan sbmptn tahun depan.
Muhammad Ridha Tantowi
Tergantung kamunya dek, pikirin lagi plus minusnya kalau nganggur
Naelil
Hasil memang tidak akan pernah mengkhianati usaha ya. Dulu sempet apply Mitsui Bussan (diambil 2 orang juga pertahun) dan gagal. Itu pun udah berasa dunia runtuh hehe. Ternyata kamu malah udah apply banyak ya. Keren! Akhirnya berbuah manis juga! Kadang gap emang perlu. Ada temen lulusan tahun 2014, tapi baru kuliah di tahun 2017 dengan beasiswa Turkiye Burslari. Terwujudnya cita-cita emang datang di saat yang tepat ya))
Pingback:
Fatih
Kang boleh minta email atau wa nya, mau nanya-nanya soal beasiswa bang terimakasih. salam
alfatihkarim.wordpress.com
Muhammad Ridha Tantowi
Sosmedku ada di blog ini ya, kontak email juga ada
Nurul
Assalamualaikum Warrahmatullah…
Mau tanya kak, apakah kita bisa gagal jadi mahasiswa baru karena salah mengisi penghasilan orang tua, tapi dia pas interview pertama dia mau jujur bahwa penghasilan orang tuanya sekian, agar dia dapat ukt yang benar dan tidak membohongi universitas, dia bisa batal jadi mahasiswa baru nggak kak? Dia ganti penghasilan orang tuanya jadi lebih besar
Terimakasih kak
Muhammad Ridha Tantowi
Wah saya kurang tau soal beginian, soalnya ini murni keputusan universitas. Tapi berdasarkan etika udah ga bener sih. Baiknya jujur aja ketika nanti diinterview lebihabjut dari pihak universitas nya.
Pingback:
Ladek
Wow, keren tulisannya kak. sangat bermanfaat. Punya banyak pengalaman sampe belajar ke luar negeri, patut dibanggakan kak :). Aku juga pengen belajar ke luar negeri tapi gak berani, n aku gak pandai bahasa inggris. Jangankan bahasa inggris, materi bahasa indo aja masih gagal faham :”(
Zero
Tiba² gue nemu ini,trus ngebaca rasanya juga tetep nggak ngerasa lebih baik.gue juga gagal SBMPTN 2 kali,dan tahun ini yang ke 2 gue gagal,rasanya nyesek sih.apalagi gue punya ortu yang sama sekali nggak punya jiwa sebagai orang tua.makanya gue bingung sih mau gimana,secara gue tinggal sama ortu aja udah ngerasa tertekan banget sejak kecil.apalagi kali ini gue gagal lagi,yang artinya harus tetep disini.ortu gue juga tipe yang bisanya cuma ngomel²,dan ngemaki² ini itu tanpa peduli gimana perjuangan gue selama ini.sekali gagal di tahun lalu aja gue udah dibikin down banget sama omongan ortu gue,apalagi sekarang gagal buat yang ke 2 kalinya.gue ngerasa nggak pantes hidup.rasanya pengen mati aja.sorry,malah curhat gue.hahaha