-
Life is Annoyingly Unfair
Menginjak tiga tahun saya bekerja dan tinggal di Jakarta, ada banyak hal baik dan buruk yang pernah saya amati. Banyak yang bilang Jakarta adalah kota yang keras, tapi di sisi lain, ada pula yang menyanjung hebatnya Jakarta dalam hal tata kota serta perputaran ekonominya. Ketika masih duduk di bangku perkuliahan, cita-cita saya kala itu hanya ada dua: 1) Bisa bekerja di Jakarta atau 2) Bisa kuliah atau bekerja di luar negeri. Beberapa kali melakukan kunjungan dari Surabaya ke Jakarta, menjadikan Jakarta punya sisi menarik tersendiri bagi saya. Namun, itu sebelum saya mengenal sisi lainnya dari kota ini. Pasca lulus sarjana, rupanya, memang sudah takdir saya berlabuh dan mengadu nasib di…
-
Pengalaman Isolasi COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Tujuh bulan yang lalu, halaman blog ini pernah diisi cerita tentang bagaimana saya melewati masa-masa ketika terinfeksi virus COVID-19 untuk pertama kali. Kejadiannya persis di bulan kelahiran saya. Sampai sesekali saya merasa menjadi orang paling tidak beruntung yang pernah ada. Selain tentang kesendirian, momen ‘pertama’ ini juga cukup membingungkan semua orang tentang bagaimana caranya bertindak dan bersikap, tak terkecuali saya. Saat ini, seolah dejavu, saya masih terbaring di kasur dengan masih berstatus positif covid-19. Bedanya, kali ini ruangannya lebih luas, lebih terang, dan lebih tertata rapi. Bayangkan saja, tahun lalu, kosan sempit yang saya jadikan tempat isolasi mandiri tidak jauh bedanya dari sebuah kamar usang tak berpenghuni. Ia tanpa suara,…
-
Kehilangan Senyum
Sudah terlampau lama rasanya saya sudah tidak bisa merasakan aroma kamar yang hangat. Wewangian levender yang saban malamnya saya gunakan bersama, tidak lagi menyemburkan wangi yang diharapkan. Pun, kamar yang tadinya sempit rasa-rasanya meluas berkali-kali lipat. Tidak ada lagi alasan untuk tetap tersenyum. Tidak ada lagi yang bisa dijadikan tempat bercerita kecuali langit-langit putih yang diam tanpa mampu bereaksi apapun terhadap kesedihan saya. Kenangan sekecil apapun, rasanya enggan untuk beranjak dari tempat ini, seolah semuanya sudah terpatri abadi. Padahal, pada kenyataannya, tidak ada yang akan bisa abadi, semuanya bisa saja meninggalkan pergi dengan atau tanpa jejak, dan dengan atau tanpa salam sekalipun. Kelemahan saya adalah kesulitan melupakan. Sudah beberapa bulan…
-
Pengalaman Mencari Bantuan Dana Kegiatan Luar Negeri Mahasiswa (Part 2)
Melanjutkan artikel yang pernah saya tulis beberapa tahun lalu, rupanya topik mengenai pencarian dana bantuan mahasiswa ini masih banyak pembacanya. Wajar sih, siapa yang tidak tertarik jika bisa berkegiatan ke luar negeri secara gratis? The process is not easy indeed, but it’s not impossible. Di artikel sebelumnya mengenai sponsor pendanaan di sini, saya rupanya berjanji akan melanjutkan cerita pengalaman saya tersebut. Hingga tiga tahun lamanya, nyatanya tidak ada lanjutannya. Sampai ketika beberapa hari lalu saya mendapatkan dua direct messages di instagram yang menanyakan kelanjutan ceritanya. Sebelum ini, sebenarnya juga cukup banyak yang menanyakan topik serupa di media sosial saya yang lain. Baiklah, dari pada saya terus-terusan menjawab secara personal, this…
-
Pengalaman Menulis Curriculum Vitae (CV) Beasiswa Luar Negeri
Tujuh tahun yang lalu, ketika masih di tahun pertama menduduki bangku universitas, membuat Curriculum Vitae (CV) adalah hal yang paling saya benci. Sebagai mahasiswa baru, setiap minggu rasa-rasanya selalu saja ada momen dimana saya harus mengirimkan CV untuk pendaftaran kegiatan, kepanitiaan, dan lain sebagainya. Hingga saat itu, pandangan mengenai CV yang saya punya tidak lebih dari CV yang biasa dibuat oleh para pencari kerja yang judulnya “Daftar Riwayat Hidup.” Dulu, saya masih ingat betul kalau template CV ini dijual bebas di tempat fotokopian / toko alat tulis kantor. Tugas kita hanya tinggal mengisi identitas dan pengalaman secara manual menggunakan pulpen, dan sebuah CV pun selesai. Berbekal microsoft word dan pengalaman…