-
Dilema Menjadi Indonesia Seutuhnya
“Aku paham,” ucapnya singkat sembari mengembangkan sedikit senyum kepadaku yang sedari tadi dilanda kebingungan. Banyak hal yang ingin kuutarakan, namun ada banyak hal pula yang menghalangiku untuk berkata demikian. “Aku meninggalkan keluargaku, teman-temanku, negaraku, bukan karena aku tidak sayang mereka, tapi sebagai bekalku menjadi prbadi yang lebih tangguh lagi,” jelasnya yang kubalas dengan anggukan kecil tanda setuju. Karena memang tidak ada yang perlu diragukan lagi tentang validitas jawabannya. Ia adalah anak dari keluarga (setidaknya) berkecukupan, pintar, dan lahir dari sebuah negara yang terkenal aman dan damai. Tidak ada huru-hara yang berarti, itu artinya tidak ada yang perlu ditakutkan untuk melanjutkan hidupnya di negara tempat ia belajar merangkak itu. “Semuanya baik-baik…