-
How To Live Like Swedes
Di Indonesia, Swedia terkenal dengan salah satu pemain sepakbola dunia, Ibrahimović. Selain itu, Swedia juga dikenal sebagai negara asal toko retail terbesar yang tersebar di berbagai belahan dunia, yakni IKEA. Belakangan, Swedia juga terkenal karena berada di jajaran teratas sebagai negara paling bahagia di seluruh dunia. Selain fakta-fakta tadi, ada satu lagi fakta yang cukup mendeskripsikan bagaimana orang-orang di sini menjalani hidup mereka. Selama hampir enam bulan tinggal di Swedia, saya mulai menyadari bahwa orang-orang lokal di sini cukup unik. Termasuk juga sistem yang mengatur kehidupan bermasyarakat mereka. Perbincangan saya dengan seorang teman berkebangsaan Swiss, sebut saja Emilia, menjadi titik awal observasi saya terhadap orang-orang di sini. Catch-up dibalut ‘Fika’…
-
Uraian Fragmen Kenangan dan Rekam Jejak Kepergian Yang Kesekian
Udara dingin itu seketika menyeruak, menusuk kulit seperti ribuan jarum kecil yang merayapi setiap inci tubuh. Sebab, kurang dari satu menit yang lalu, kehangatan suhu ruangan masih dominan menyelimuti. Kaos distro Bandung pemberian seorang teman ini seolah-olah tak berdaya menggelayuti tubuh dan yang tertinggal hanya kenangannya saja. Di sebelah saya, perempuan yang baru saja, 12 jam sebelumnya, adalah sosok asing yang mengisi keheningan ruangan, kini telah berubah menjadi sosok yang ramah. Hingga sekarang pun senyumnya masih terekam jelas di ingatan saya. Ia mengenakan hoodie rapi dan syal melilit lehernya dengan rapat. Hoodie yang ia kenakan seolah menjadi perisai dari serangan udara dingin yang merayap perlahan. Saya tidak benar-benar tahu, apakah…
-
Cerita Day Trip Salzburg dan Si Perempuan Semampai
Langit yang menurunkan hujan kala itu, bukanlah sebuah kebetulan. Dari weather forecast app di hp, jelas terlihat Kota Munich sudah diramalkan akan diguyur hujan seharian. Pagi yang sejatinya menyemburkan sinar mentari pagi tidak berlaku untuk Munich. Langit gelap beserta gulungan awan hitam sudah mengepung seluruh kota. Dan benar saja, saya dibuat bingung di antara dua pilihan: melanjutkan rencana day trip ke Salzburg atau beristirahat saja di bawah selimut tebal hostel? Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya, hasilnya, saya memilih untuk tetap berangkat. Pukul 09.00 saat itu seakan sudah petang yang di musim panas ini ternyata tidak ada matahari, tidak ada kehangatan, yang ada hanya air hujan yang turun beserta hembusan angin…
-
Pengalaman Mengurus VISA Schengen Jerman Gratis
Awal mei lalu selain disibukkan oleh Tugas Akhir, urusan visa ini juga lumayan bikin pusing. Andai kata menyoal keuangan sudah beres kalau visanya belum ada maka tetap tidak bisa berangkat. Hehe. Nah, di sini saya ingin cerita sedikit bagaimana pengalaman saya mendapatkan Visa Schengen dari Kedutaan Jerman lewat VFS Kuningan. Sebelumnya, pada 2017, saya juga pernah mendapatkan Visa Schengen dari Kedutaan Portugal. Apa bedanya? Selain negara yang mengeluarkan, durasi tinggal dan proses aplikasinya juga sangat berbeda. Visa Schengen Portugal Saat mengurus Visa Schengen Portugal lalu, bagian paling melelahkannya adalah saat harus mengurus SKCK berjenjang dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, hingga ke Mabes Polri di Jakarta. Maka untuk Visa Schengen Jerman…
-
Pengalaman Pertama Naik Blablacar di Eropa
Saya cukup familiar dengan Blablacar di penghujung 2017 lalu, namun tidak pernah punya kesempatan mencobanya. Sampai pada akhir Mei 2019 lalu saya berkesempatan mencoba carpooling/carsharing ini. Sederhananya, kita dapat dengan mudah dan murah mencapai tujuan dengan ikut menumpang di mobil orang lain. Blablacar ini adalah platform yang mempertemukan pemilik mobil (driver) yang akan melakukan perjalanan dengan orang lain yang akan melakukan perjalanan serupa. Ketimbang hanya sendirian di dalam mobil, kenapa tidak mengajak orang lain saja? Driver pun akan mendapatkan uang atas jasanya ini. Cerita perjalanan menuju Ilmenau, Jerman yang lalu cukup membuat saya pusing. Begitu pula ketika hendak keluar dari kota ini. Selain masalah konektivitas, harganya pun cukup tidak ramah…