-
Kaleidoskop 2015
Tidak ada yang lebih berharga ketimbang waktu. Ia menjadi indikator segala hal. Menelusup ke setiap celah yang tak bisa dijangkau, menjadi berarti bagi mereka yang peduli, menjadi ancaman bagi mereka yang acuh. Celakanya, seringnya saya bermimpi tidak sesering saya menghargai waktu. Selama tepat 365 hari telah berlalu. Ada banyak hal yang sering luput untuk direnungkan. Dan selalu ada hal kecil yang menarik untuk dijadikan pelajaran. Namun lagi-lagi, manusia tempatnya lupa. Akan ada saja hal-hal yang terlupa dinikmati dan disyukuri. Berikut adalah kaleidoskop singkat tahun 2015. Memori yang tidak akan terlupa sampai kapanpun. Memori tentang saya, jatuh, bangun, perjuangan, kegagalan, kegembiraan dan kesedihannya. Jakarta Sebuah perjalanan panjang namun ditempuh dalam waktu…
-
Pekerja Belakang Layar
Matahari sudah beranjak turun. Atmosfer yag tadinya tidak begitu bersahabat seketika mampu bertransformasi menjadi suasana yang dinanti. Tidak melulu mengenai suhu kota Surabaya yang terbilang tinggi itu, bukan. Walau tidak dipungkiri ada secuil faktor pemicunya adalah hal tersebut. Bisa dibilang yang menjadi pokok bahasan adalah sebuah pentas drama. Tempat dimana orang-orang berbaur, mencari kesenangan, apa saja, sesukanya. Menyaksikan keelokan makhluk tuhan bercakap dan bersandiwara di bawah sorotan spotlight yang sudah tak asing lagi. Raut wajah senang, sedih, letih, marah, kadang sesekali muncul. Pun, teriakan dan sorakan semangat tidak ketinggalan didengungkan. Lantas, apakah saya sedang menonton sebuah pentas drama? Tidak. Saya sama sekali tidak sedang menonton pertunjukan apapun. Deskripsi singkat di…