-
Kehilangan Kenangan di Kampung Halaman
Memasuki tulisan kedua nih, entah kenapa kalau jenis postingan cerita-cerita begini gue serasa lebih lepas menulisnya. Dibanding jika menulis berita, essai, dan laporan lain, postingan yang bersumber dari pengalaman gue akan lebih gampang, cepet pula. Walau kadang (atau malah sering?) gak sinkron antar kalimatnya hehe. Bodo amat. Kalau kemarin gue ngebahas kisah blog gue yang udah gue rawat sepenuh hati selama 7 tahun lamanya, sekarang gue bakal ngebahas tentang tempat kelahiran gue dan tetek bengeknya. Ada apa aja sih disana, sekarang gimana, dan apa aja hal menariknya? Baca juga: Perjalanan 7 Tahun Menjadi Blogger | Mendadak Kangen #1 Nah, jadi gue itu lahir di sebuah desa kecil di Negara, Kecamatan…
-
Kampung Halaman dan Kesederhanaan
Berada di kampung halaman tidak lagi sebuah keharusan, melainkan tradisi. Berada disini untuk belajar menghargai, mencintai, serta menyayangi tempat kelahiran hanya untuk sekadar berterima kasih atas dedikasinya selama ini. Sebagai saksi tempat tumbuh dan berkembang hingga sampai seperti saat ini. Tampak sederhana namun sarat akan kenangan dan pembelajaran khas kampung yang kampungan. Yang gue lihat, apa-apa yang ada disini antara dulu dan sekarang tidak terlalu kontras perbedaannya. Tiang-tiang kayu menjulang, desir air sungai yang terus menyapu, atau bunyi klotok (Kapal) yang menjadi pemecah keheningan di desa ini selalu menjadi sajian apik menghangatkan pagi. Begitu pula dengan masyarakat disini. Sejak pukul 03.00 WITA mereka sudah bergegas memulai pekerjaannya masing-masing. Ibu-ibu yang…