-
Perbandingan Maskapai Bertarif Rendah di Asia Tenggara dan Eropa
Jika perlu dibandingkan, LCC milik negara tetangga, Air Asia, sebenarnya sudah sejak lama menerapkan kebijakan penerbangan tanpa bagasi gratis ini. Sehingga penumpang yang ingin bepergian dengan bawaan yang banyak memang ditawarkan untuk membeli bagasi sendiri. Namun tetap bagasi kabin seberat 7KG diberikan cuma-cuma dengan menyasar target para backpacker atau orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis singkat. Baca juga: Drama Kenaikan Tarif & Penghapusan Bagasi Gratis Maskapai Bertarif Rendah Di Eropa, ada beberapa maskapai budget sejenis. Di antaranya, Transavia, Ryanair, Wizz Air, Easy Jet, Vueling, dan sebagainya. Hanya saja, saya baru sempat merasakan naik dua di antaranya yakni Ryanair dan Wizz Air ketika masih berstatus exchange student di Porto, Portugal dulu. Baca juga: Begini Rasanya Musim…
-
Drama Kenaikan Tarif & Penghapusan Bagasi Gratis Maskapai Bertarif Rendah
Di linimasa media sosial sedang ramai bahasan tentang kebijakan maskapai Low-cost Carrier (LCC) atau Budget Airlines yang menghapuskan bagasi gratis di setiap penerbangan mereka. Adapun maskapai yang dimaksud adalah Lion Air dan Citilink Indonesia. Banyak yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan baru di dunia penerbangan ini. Termasuk saya sebagai konsumen yang tidak sanggup kalau harus beli tiket pesawat di maskapai full service layaknya Garuda Indonesia. Baca juga: Perbandingan Maskapai Bertarif Rendah di Asia Tenggara dan Eropa Mengenai penyebabnya masih simpang-siur. Ada yang berasumsi ini disebabkan krisis keuangan Lion Air setelah dilanda kecelakaan fatal beberapa waktu lalu. Tapi ada juga analisis yang mengatakan bahwa sudah tepat jika maskapai berbiaya murah menghapuskan bagasi…
-
Berangkat Tanpa Tiket, Siapa Suruh Nekat!
Segala sesuatu yang dipaksakan sepertinya tidak selalu berujung bagus. Apalagi kalau pengambilan keputusan disertai dengan amarah, emosi, dan dengan waktu yang singkat. Inilah yang bisa gue rasakan sekarang. Layaknya memanen buah yang baru saja gue tanam bijinya, sayangnya buahnya tidaklah seperti yang diharapkan. Ceritanya, gue udah ngebet banget pengen balik ke surabaya. Sama keluarga juga udah bilang kalo gue bakal balik tanggal 11/7 kemarin. Kenapa sih cepet-cepet? Kalo diceritain bakal panjang jadinya. Setelah ini akan gue ceritain semuanya. Intinya sih Ada suatu hal yang harus gue urus di surabaya. Hari demi hari setelah lebaran gue baru sadar kalau KTP dan SIM gue mati berbarengan. Dua identitas wajib bagi seorang perantau.…