-
Sosok Perempuan di Hari Ibu
Hembusan udara dingin Kota Porto masih belum begitu akrab, tidak hanya bagi tubuh yang sudah terbiasa dengan panasnya Kota Surabaya, tapi juga bagi memori. Berbeda dengan hujan yang menjadi saksi bisu ketidaksepakatan saya akan keputusan seorang Ibu. Sepuluh tahun yang lalu, saya masih ingat betul bagaimana berkecambuknya perasaan saya ketika menyadari perempuan yang telah melahirkan saya ‘mendepak’ saya keluar dari rumah. Tepatnya satu hari setelah hari kelulusan Sekolah Dasar. Seorang bocah yang masih belum paham betul keputusan gila apa yang dilakukan Ibu meratapi nasibnya. Tapi saya paham, kondisi keluarga memaksa ibu melakukan hal tersebut. Sudah cukup saya melihat seorang Ibu yang pergi pagi dan pulang larut malam dengan menenteng dua…
-
Kejenuhan Yang Memuncak
Sudah kurang lebih empat bulan berada, tinggal di kota ini. Selama itu ada tekad tuk menempatkan diri menjadi mahasiswa seutuhnya. Konon katanya, mereka adalah mahasiswa yang penuh dengan hiruk-pikuk kesibukan kampus. Mahasiswa yang berangkat pagi, pulang dini hari, bahkan hingga menginap sekalipun. Definisi yang dulu diciptakan di pikiran, rupanya tidak semata bualan. Mereka, mahasiswa, memang benar adanya begitu. Kampus seakan menjadi dunia baru bagi mahasiswa untuk mengeksploitasi dirinya sembari merantau jauh, bagi yang merantau) tanpa takut sedetik pun ada waktu terbuang percuma. Tidak ada jeda.