-
Belajar Cara Belajar dari JKT48
Sejak duduk di bangku perkuliahan, saya sering kali menjadikan JKT48 sebagai kiblat menjalani kehidupan. To be frank, saya bukan fans fanatik. Partisipasi saya tidak lebih sebagai pendengar produk musik mereka secara Online dan sesekali menonton konser offlline kalau waktunya sedang memungkinan. Kendati demikian, banyak yang beranggapan, kesukaan saya sama idol group ini dikarenakan member-nya yang cantik-cantik. Padahal kenyataannya, bukan itu. Lalu ada juga yang berasumsi mungkin karena lagu-lagu JKT48 yang kebanyakan berisikan pesan yang menginspirasi? Ada benarnya, tapi tidak seratus persen dikarenakan alasan ini. Suatu ketika saya diamanahi menjadi pemimpin sebuah organisasi tingkat universitas, saya merasa mau tidak mau, saya harus setingkat lebih baik dalam hal apapun dibandingkan dengan mahasiswa…
-
Berani Bermimpi Kan?
Sejak duduk di bangku SMP hingga SMA dulu, aroma persaingan gak begitu nampak. Seperti tidak ada hasrat untuk pengen ini dan itu. Bahkan dalam perlombaan saja, tidak jarang Guru yang proaktif mendaftarkan muridnya. Ketika gue ngeliat temen yang punya bakat tertentu dan merekomendasikan sebuah kompetisi, jawabannya beragam namun intinya sama. “Males ikut-ikut begituan,”, “Ribet kayanya,” dan jawaban-jawaban lainnya. Gue masih ingat ketika sedang browsing di mesin pencarian ketemu dengan sebuah lomba yang diadakan oleh sebuah perusahan multinasional di daerah gue. Niatnya pengen ikut, berhubung hadiahnya gede, namun rupanya persyaratannya haruslah representasi sekolah. Padahal di sekolah gak ada sama sekali woro-woro menyoal ini. Gak berapa lama, gue datengin guru yang mungkin…
-
Ngomongin Visi, Target dan Keluh Kesah Mahasiswa
Setiap manusia gue rasa udah punya jalan hidup beserta target masing-masing dalam hidupnya. Entah mereka yang berasal dari anak konglomerat yang sangat menginginkan jadi artis dan liburan keliling dunia, atau bahkan hanya anak seorang nelayan yang begitu mengharapkan ayahnya mendapatkan setidaknya seekor ikan sebagai lauk keluarganya makan di hari itu. Namanya sama, hanya saja porsinya berbeda, kebutuhannya berbeda. Jika memang begitu, benar bahwa manusia itu nafsunya amat tidak terbatas. Akan selalu ada masa dimana manusia menginginkan hal-hal yang aneh, ajaib, dan super konyol yang pengen diraih. Ga munafik karena sejak dulu gue memang selalu mengartikan hidup ini sebagai sebuah pemberian. Bahwa tugas manusia disini bukan hanya sebatas makan, tidur, dan…