-
Pengalaman Mengurus VISA Schengen Jerman Gratis
Awal mei lalu selain disibukkan oleh Tugas Akhir, urusan visa ini juga lumayan bikin pusing. Andai kata menyoal keuangan sudah beres kalau visanya belum ada maka tetap tidak bisa berangkat. Hehe. Nah, di sini saya ingin cerita sedikit bagaimana pengalaman saya mendapatkan Visa Schengen dari Kedutaan Jerman lewat VFS Kuningan. Sebelumnya, pada 2017, saya juga pernah mendapatkan Visa Schengen dari Kedutaan Portugal. Apa bedanya? Selain negara yang mengeluarkan, durasi tinggal dan proses aplikasinya juga sangat berbeda. Visa Schengen Portugal Saat mengurus Visa Schengen Portugal lalu, bagian paling melelahkannya adalah saat harus mengurus SKCK berjenjang dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, hingga ke Mabes Polri di Jakarta. Maka untuk Visa Schengen Jerman…
-
Perjuangan Ke Eropa Gratis Lewat ISWI 2019
Akhir mei hingga juni 2019, saya berkesempatan mengunjungi eropa kembali, tepatnya di Jerman, selama dua minggu lamanya. Banyak hal yang ingin saya ceritakan, mulai persiapan keberangkatan, aktivitas selama program, hingga pasca program. Tapi keadaan sedang tidak memungkinkan saat itu, tertunda hingga kini. Berhubung sekarang lagi banyak waktu luang, maka cerita tentang ISWI 2019 ini akan terbagi ke dalam beberapa bagian. Program ini bernama International Student Week in Ilmenau atau akrab dikenal dengan ISWI. Program dua tahunan ini pada mulanya membuka pendaftaran pada Oktober 2018 lalu dan pengumuman keluar tiga bulan setelahnya. Intensi awal sebenarnya hanya iseng. Karena setelah pulang dari eropa agustus lalu, hidup saya rasanya berbeda. Selain tidak ada…
-
Rumitnya Berurusan dengan Birokrasi
Di awal-awal masa perkuliahan (sampe sekarang sih), gue sering dicap sebagai calon-calon budak birokrasi. Kata temen-temen, tanda-tandanya bisa terlihat jelas di pribadi gue. Selalu dekat dengan birokrasi kampus, jarang ikut demo, kut kegiatan kemahasiswaan yang orientasinya profit, atau yang paling jelas adalah target ketika lulus kuliah: Daftar CPNS. Gue juga ga menampik hal itu. Karena gue rasa, jadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukanlah sesuatu yang salah. Sesuai pribadi gue yang seringnya nyari aman haha. Di mana kebanyakan temen-temen seangkatan gue di kampus pada ogah jadi PNS. Terkekang, gaji dikit, jadi budak, kena sumpah-serapah masyarakat dan takut korupsi, sudah mewakili alasan yang sering kuping gue denger. Nah, inti postingan ini…
-
Punya Banyak Rekening Bank
Ngomongin dunia perbankan, cerita kali ini masih ada kaitannya dengan postingan sebelumnya tentang pencarian sponsorship. Rekening bank mutlak diperlukan baik untuk mempermudah penampungan dana dari donatur, maupun untuk mempermudah transaksi keuangan sebagai bekal ketika hendak ke luar negeri. Makanya perlu pinter-pinter nih milih bank yang sudah support aktivitas perbankan di negara tujuan. Sebagai anak dari salah satu pelosok desa di Kalimantan, sebelum merantau, gue udah bangga banget karena punya rekening plus kartu ATMnya Bank Rakyat Indonesia (BRI). Alasan kenapa BRI dipilih cukup rasional, karena cuma Bank BRI ini yang ada di tempat kelahiran gue itu. Bank paling merakyat lah istilahnya mah. Tiap 100 meter ada aja nemu ATM nya. Haha.…