Tidak Ada Masalah yang Terlalu Besar
Ketika ditanya apa masalah terbesarmu, pikiran ini langsung tertuju pada hal-hal yang tak kasat mata dan tentu saja tidak diketahui oleh khalayak ramai. Jika saja orang lain tahu, maka saya rasa itu bisa jadi bukan masalah terbesar saya saat ini. Sebab, saya masih punya keberanian untuk mengutarakan masalah tersebut kepada orang lain, meski ke orang terdekat sekalipun. Definisi masalah terbesar bagi saya adalah ketika saya tidak bisa menceritakan tentang itu barang satu kata pun. Cukup hanya Tuhan dan saya yang tahu.
Ketika ditanya apakah mungkin masalah terbesar tersebut diselesaikan, maka jawabannya adalah sangat mungkin. Namun, lagi, definisi penyelesaian masalah terbesar versi saya bukanlah dengan menghilangkan seratus persen masalah tersebut. Melainkan dengan perlahan-lahan mengurai akar penyebab masalah tersebut untuk kemudian mencari beberapa alternatif penyelesaiannya.
Ketika seekor kera tidak mampu melompat dari satu pohon ke pohon lainnya layaknya kera lain, maka ia tidak serta merta bukan golongan kera. Dampak yang timbul, ada beraneka macam spekulasi dari kacamata orang-orang berbeda dengan pengalaman dan latar belakang yang berbeda pula. Bisa jadi si kera mengalami keterbatasan fisik, disebabkan keturunan, kebiasaan, hingga kemungkinan-kemungkinan tak terduga lain.
Ketika kita coba cari penyelesaiannya, maka memaksakan si kera untuk mampu melompat bukanlah satu-satunya. Kita bisa mencoba alternatif lain dengan tetap berpangkuan pada fokus utamanya yakni berpindah dari satu titik ke titik lain, bukan aktivitas melompatnya.
Dalam perjalanannya, si kera mungkin akan kelelahan. Belajar perpindahan yang efisien tidak semudah mengedipkan mata. Ada kalanya tersandung, terjatuh, hingga pandangan sinis dari orang yang menyaksikannya. Tapi kita hidup tidak untuk memenuhi ekspektasi orang-orang, bukan?
Pengalaman mengajarkan saya untuk selalu mensyukuri proses. Meski terkadang ekspektasi pribadi tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi dengan adanya proses, maka saya sudah setapak lebih maju dari saya yang sebelumnya.
Saya yakin setiap individu memiliki masalah terbesarnya masing-masing, tapi percayalah tidak ada masalah yang terlalu besar untuk diselesaikan. Ketika kita menyadari bahwa kita memiliki masalah besar, kita akan serta merta paham bagaimana seharusnya kita bersikap. Jika belum, maka teruslah belajar dari pengalaman dan orang-orang baik di sekitar kita.
Orang lain mungkin tidak selalu benar. Ada kalanya mereka keliru, salah, atau indisiplin. Tapi belajar dari orang lain adalah bagian dari belajar dari pengalaman. Ketika pengalaman mengajarkan kita untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, di saat yang sama, pengalaman juga memberikan pilihan perspektif berbeda dalam menyikapi sebuah kejadian atau masalah.
Tidak ada masalah yang terlalu besar.