Stories

Tidak Lulus SNMPTN Bukan Akhir

Pengumuman SNMPTN hari ini diumumkan serentak di Indonesia. Gue yakin banyak yang gugup menanti apakah namanya masuk dalam daftar yang diterima atau tidak. Sebab gue juga mengalami hal yang sama lima tahun lalu.

Perasaan harap cemas agar bisa lulus masuk perguruan tinggi negeri tanpa harus berjuang keras untuk SBMPTN. Namun, kenyataan berkata lain, gue tidak lulus SNMPTN.

Wajar sih, SMA gue bukan sekolah favorit, apalagi kalau dijajarkan dengan sekolah lain di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Still, gue masih ngebet daftar Fakultas Kedokteran favorit di Jawa. Hehe.

Baca juga: Arsitektur VS Fakultas Kedokteran

Saat hari pengumuman, gue bersikeras untuk tidak membuka website langsung. Tapi menunggu hingga keesokan harinya, sambil berharap hasilnya bisa berubah positif. Ujung-ujungnya sama aja, tulisan merah tanda tidak lulus tampak jelas di laman SNMPTN. Haha.

Seketika, gue langsung down banget. Meskipun gue sedang les persiapan SBMPTN di salah satu cabang Ganesha Operation di Banjarmasin saat itu, tetap aja sedikit banyak gue menaruh harapan di sini seperti kebanyakan pelajar SMA lain.

Sebagai peraih peringkat pertama di kelas, gue juga terlalu percaya diri seakan-akan gue adalah yang terbaik. Padahal, faktanya jauh lebih banyak pelajar yang kemampuannya jauh lebih baik. Selain kalah kemampuan, gue juga salah strategi dalam hal pemilihan jurusan dan perguruan tinggi.

Sedih wajar, tapi jangan berlarut-larut. Kalau gue biasanya memilih tidur sebagai pelampiasan. Kenapa? Simply, dengan tidur gue bisa melupakan masalah sejenak. Karena ketika bangun, rasanya gue jadi pribadi yang baru. Walau ga 100% rasa nyesek hilang, tapi cara ini sangat membantu gue. Ga percaya? Coba aja.

Walau ada juga beberapa teman-teman yang memilih makan banyak guna mengembalikan semangat juang mereka. Hehe. Jangan pedulikan berat badan, sudahi baper, nyesek, sedih, dan kecewanya, toh masa depan cerah menunggu kalian.

Masih ada jalur SBMPTN, dan mandiri, atau bahkan seleksi beasiswa ke luar negeri tersedia banyak di luar sana. Atau, bagi kalian yang menyukai tantangan, ga ada salahnya ngambil ‘Gap Year’ lho. Di artikel selanjutnya, gue bakal ngebahas pengalaman gue dan temen-temen lain yang memutuskan menunda perkuliahan. Semangat!

Baca juga: Kalau Gagal Jadi Mahasiwa, Lantas Harus Ngapain?

One Comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: