Opini

Ujian Nasional (UN) Bukan Penentu Kelulusan

Saya sebagai pelajar merasa miris ketika mendengar hal ini, terapit diantara 2 pilihan, adakan atau tidak. Standarisasi kelulusan yang kini dipegang oleh UN memiliki pro dan kontra yang tak kalah dengan pro kontra Bank Century, KPK, dan POLRI.

Memang, jika ditilik lebih detail UN telah merenggut asas keadilan juga tak sedikit yang merenggut nyawa dikarenakan sang pelajar tak lulus UN. Oleh karena itu, peninjauan kembali terhadap UN harus dilakukan disamping memikirkan hati pelajar yang telah belajar selama 3 tahun disabet tebasan pedang ketidak lulusan hanya dalam waktu 3 hari.

Jikalau pun Ujian Nasional masih diadakan, perlu banyak aspek yang harus dirubah sebagai evaluasi penilaian kelulusan yang signifikan. Seperti akhlak, ketekunan belajar, absensi kehadiran dan berbagai hal yang relavan yang dianggap perlu tuk penunjang penilaian, jadi bukan cuma UN yang diprioritaskan.

Pemerataan kompetensi harus diciptakan, apalagi jika sekolah tersebut berbentuk swasta yang melayani masyarakat miskin demi pengentasan kemiskinan, kadang pemerintah menganggap sekolah swasta bukanlah milik mereka jadi kompetensi materi pelajaran bisa tertinggal jauh dari apa yang sedang mereka pelajari.

Ilustrasi sederhana: Saat ujian berlangsung ada soal yang tidak mereka pelajari maupun soal yang tak terpecahkan oleh mereka, apa yang ada pada benak mereka? Tuntutan kelulusan vital dari sekolah, keluarga, finansial, juga pada diri sendiri untuk menyambut datangnya masa depan, Gagal atau Berhasil!

Seyogyanya sertifikasi guru tak kalah berperan, guru-guru berkualitas yang disaring, profesional, berdedikasi tinggi dan bukan guru yang jurusan ‘A’ ditaruh di bidang pelajaran ‘B’ hanya untuk memperingan biaya pembayaran gaji guru yang jelas-jelas bukan kekuasaan di bidang mereka.

Pada intinya pola Ujian Nasional (UN) bisa terus diadakan atau bahkan ditiadakan dengan syarat bukan merupakan penentu kelulusan. Bisa dikatakan kembali ke masa siklus EBTA/Ebtanas yang kelulusan ditetapkan oleh guru secara kognitif.

One Comment

  • Mela

    UN bukan penentu kelulusan memang sangat membantu sekali, meringankan beban siswa dalam menghadapi ujian. Namun kenapa masih ada yang tidak lulus ya tahun ini?

Leave a Reply

%d bloggers like this: