-
How To Live Like Swedes
Di Indonesia, Swedia terkenal dengan salah satu pemain sepakbola dunia, Ibrahimović. Selain itu, Swedia juga dikenal sebagai negara asal toko retail terbesar yang tersebar di berbagai belahan dunia, yakni IKEA. Belakangan, Swedia juga terkenal karena berada di jajaran teratas sebagai negara paling bahagia di seluruh dunia. Selain fakta-fakta tadi, ada satu lagi fakta yang cukup mendeskripsikan bagaimana orang-orang di sini menjalani hidup mereka. Selama hampir enam bulan tinggal di Swedia, saya mulai menyadari bahwa orang-orang lokal di sini cukup unik. Termasuk juga sistem yang mengatur kehidupan bermasyarakat mereka. Perbincangan saya dengan seorang teman berkebangsaan Swiss, sebut saja Emilia, menjadi titik awal observasi saya terhadap orang-orang di sini. Catch-up dibalut ‘Fika’…
-
Uraian Fragmen Kenangan dan Rekam Jejak Kepergian Yang Kesekian
Udara dingin itu seketika menyeruak, menusuk kulit seperti ribuan jarum kecil yang merayapi setiap inci tubuh. Sebab, kurang dari satu menit yang lalu, kehangatan suhu ruangan masih dominan menyelimuti. Kaos distro Bandung pemberian seorang teman ini seolah-olah tak berdaya menggelayuti tubuh dan yang tertinggal hanya kenangannya saja. Di sebelah saya, perempuan yang baru saja, 12 jam sebelumnya, adalah sosok asing yang mengisi keheningan ruangan, kini telah berubah menjadi sosok yang ramah. Hingga sekarang pun senyumnya masih terekam jelas di ingatan saya. Ia mengenakan hoodie rapi dan syal melilit lehernya dengan rapat. Hoodie yang ia kenakan seolah menjadi perisai dari serangan udara dingin yang merayap perlahan. Saya tidak benar-benar tahu, apakah…
-
Kehilangan Senyum
Sudah terlampau lama rasanya saya sudah tidak bisa merasakan aroma kamar yang hangat. Wewangian levender yang saban malamnya saya gunakan bersama, tidak lagi menyemburkan wangi yang diharapkan. Pun, kamar yang tadinya sempit rasa-rasanya meluas berkali-kali lipat. Tidak ada lagi alasan untuk tetap tersenyum. Tidak ada lagi yang bisa dijadikan tempat bercerita kecuali langit-langit putih yang diam tanpa mampu bereaksi apapun terhadap kesedihan saya. Kenangan sekecil apapun, rasanya enggan untuk beranjak dari tempat ini, seolah semuanya sudah terpatri abadi. Padahal, pada kenyataannya, tidak ada yang akan bisa abadi, semuanya bisa saja meninggalkan pergi dengan atau tanpa jejak, dan dengan atau tanpa salam sekalipun. Kelemahan saya adalah kesulitan melupakan. Sudah beberapa bulan…
-
Review GoMassage Pertama Yang Lebih Dari Sekadar Pijatan
Kepindahan saya ke Jakarta untuk bekerja membuat ritme aktivitas saya berbeda pula. Dari yang sehabis sidang Tugas Akhir sampai menunggu wisuda hanya uring-uringan dan nyambi melamar pekerjaan, kini sudah memiliki mobilitas rutin. Senin-Jumat dari pukul 8.00-17.00 saya habiskan di kantor. Sehingga waktu setelahnya hanya cukup untuk dibuat tidur tanpa ada aktivitas lain. Terkecuali untuk weekend di Sabtu dan Minggunya. Nah, di akhir pekan ketiga saya di Jakarta ini, tiba-tiba saja terlintas pikiran untuk melakukan sesuatu yang baru yakni pijat refleksi. Hehe. Dulu, ketika masih di Surabaya, kira-kira dua bulan sekali saya rutin ke tempat pijat refleksi. Tapi di sini kok rasanya belum ketemu yang cocok, karena juga masih adaptasi dengan…
-
Fenomena Bunuh Diri & Suicidal Thoughts Kaum Millenials
Sekitar sepekan yang lalu, saya melakukan polling di Instagram mengenai alasan mereka tetap bertahan hidup. Pertanyaan yang cukup menggelitik nan menarik pikir saya. Baca juga: Alasan Tetap Bertahan Hidup Tanpa Harus Bunuh Diri Bukan tanpa alasan, saya menginisiasi pertanyaan tersebut lantaran banyaknya kasus bunuh diri di Indonesia. Dalam satu bulan, tak kurang dari empat kasus bunuh diri terjadi. Belum termasuk kasus-kasus yang tidak di-blow up media. Beberapa kasus di antaranya, adik kandung Wakil Gubernur Jatim terpilih Emil Dardak, mahasiswa ITB, yang diduga kuat bunuh diri di kamar indekosnya. Dua mahasiswa semester akhir UNPAD juga ditemukan meninggal bunuh diri. Hingga, seorang mahasiswa ITS tahun kedua yang ditemukan meninggal gantung diri di…